Kesalahan terbesar Trader ialah Over Trading


Over trading lazimnya diakibatkan oleh cara trading yang emosional, dan juga amat universal dicoba para trader forex paling utama para trader pendatang baru yang belum banyak pengalaman tradingnya. Mereka yang hasil tradingnya tidak tidak berubah - ubah dan juga condong kerap hadapi loss lazimnya sudah over trading tanpa disadarinya. semisal seseorang trader sudah setuju buat trading cuma pada chart daily, namun karna bisa jadi kurang sabar, dia berupaya memandang keadaan pasar pada time frame yang lebih rendah, semisal chart 15 menit, dan juga menciptakan kesempatan buat buka posisi. karna kurang menguasai tata cara trading pada chart daily serupa tata cara price action, trader itu setelah itu condong tergoda buat senantiasa memanfaatkan time frame rendah (dibawah daily) pada tradingnya, yang membagikan banyak kesempatan entry walaupun dengan probabilitas rendah. Contoh lain semisal kala seseorang trader baru aja memperoleh profit dia condong buka posisi lagi dampak kerasa yakin diri yang kelewatan atau hadapi euforia pasca profit. perkaranya kalau mereka tidak sadar sudah melaksanakan trade yang condong kelewatan kala lagi tergoda buat membuka posisi baru.

Karena aspek emosi kerap amat pengaruhi cara trading kita dan juga relatif susah buat dilacak, alkisah kita wajib mencegah emosi ini dengan membikin rencana dan juga strategi trading kala kita lagi tidak dalam pasar dan juga tidak melaksanakan kegiatan trading. Rencana dan juga strategi trading terbuat saat sebelum kita masuk pasar, dan juga dilaksanakan dengan benar dan juga sabar, dan tanpa keterlibatan emosi, dengan demikian kita dapat terlepas dari kerutinan over trading.

Metode price action melawan over trading

Cara trading dengan mempraktikkan tata cara price action yang benar hendak melawan kita buat over trading, karna kita ketahui persis apa yang kita cari pada pergerakan harga dalam tiap keadaan pasar, dan juga cuma hendak masuk pasar bila setup price action betul - betul sudah valid. menimpa tata cara price action, sudah kerap diulas dalam ruangan ini. Berikut dicontohkan pelaksanaan tata cara price action pada chart EUR/USD daily yang lagi konsolidasi (kondisi pasar ranging)

1. Pada poin 1., nampak 2 buah inside bar tercipta dekat dengan tingkat support pada 1.4050 - 1.4000. Setup ini lumayan valid karna tingkat support itu sudah diuji pada bar yang tercipta diantara hari sebelumnya, dan juga aspek konfluensi (pertemuan) senggang price action dan juga tingkat support ini kian menguatkan validitasnya sampai - sampai kita dapat open buy dengan risk/reward ratio yang memadai.

2. Pada poin 2, dekat dengan tingkat support itu tercipta bullish pin bar. karna tingkat support ini lumayan signifikan, kita dapat berulang masuk posisi buy.

3. Pada poin 3 nampak bearish pin bar yang formasinya tercipta seiring dengan momentum penyusutan harga harga diantara hari sebelumnya. berubah dengan poin 1 dan juga 2, kali ini bila kita buka posisi sell kita mesti memandang tingkat support yang signifikan itu menjadi tingkat take profit, sampai - sampai risk/reward ratio - nya kecil. untuk trader yang telah berpengalaman dengan tata cara price action, amat bisa jadi tidak masuk pasar buat setup serupa diatas karna wajib open sell pada tingkat yang dekat dengan tingkat support yang signifikan.

4. Pada poin 4 tercipta lagi bullish pin bar dekat dengan tingkat support yang signifikan sampai - sampai setup ini lumayan valid dan juga kita dapat open buy dengan risk/reward ratio yang memadai.

5. Pada poin 5 ini nampak 2 pin bar. meski formasinya telah benar, namun kurang valid karna tidak didukung oleh aspek konfluensi serupa tingkat support atau resistance yang signifikan, sampai - sampai pin bar itu dikatakan ‘mengambang’ (hanging). Trader yang sudah mahir dengan price action, amat bisa jadi tidak masuk pasar.

Dari contoh diatas nampak kalau dengan tata cara price action, frekuensi trading kita dalam sebulan memanglah rendah namun probabilitasnya lumayan tinggi. Kita tidak hendak over trading karna cuma hendak masuk pasar bila memanglah keadaan setup price action - nya valid.

Hal yang lain yang dapat menimbulkan over trading :


- Membuka posisi trading pada diantara pendamping mata duit yang korelasinya positif. semisal membuka posisi buy pada mata duit EUR/USD dan juga GBP/USD yang korelasi pergerakannya sama (positif) sampai - sampai secara tidak langsung kita sudah menggandakan posisi yang berarti pun menggandakan aspek risiko kita. bila pada pergerakan harga kedua mata duit itu tercipta setup price action yang sama, kita mesti memilah salah satu yang lebih valid. bisa jadi pada pendamping mata duit yang korelasi pergerakannya tidak sama kita dapat membuka posisi sama pada keduanya, misal buy EUR/USD dan juga buy USD/CHF, asalkan setup price action keduanya betul - betul valid. namun hendaknya senantiasa diseleksi setup yang tersadu buat tidak menaikkan aspek risiko dalam trading, dan juga disesuaikan dengan equity pada akun kita dan trading plan yang sudah kita sepakati.

- Over leveraging. Dengan leverage yang besar margin kita kecil dan juga condong buat tergoda membuka posisi, meski bisa jadi tanpa disadari nilai per pip - nya lumayan besar dengan dimensi lot yang kita seleksi setimpal risk management yang sudah kita sepakati.

- melaksanakan analisa pasar yang kelewatan (over - analyzing). sangat banyak data dari berita maupun opini (faktor fundamental) atau pemakaian diantara penanda secara seiring (faktor teknikal) dapat menimbulkan analisa yang kelewatan dan juga kecenderungan tergoda buat membuka posisi trading lebih banyak. Over - analyzing dapat menimbulkan prediksi yang kelewatan sampai - sampai kita condong buat mengatur pasar. perihal ini semestinya kita hindari, yang wajib kita jalani merupakan mengatur diri seorang diri dengan tidak berupaya mengatur keadaan pasar.

Tidak ada komentar